epos perjalan bangsa yang tidak berkaki

dalam bukunya Eiji Yoshikawa yang berjudul TAIKO dengan logat bahasa jepang yang sangat kental

telah banyak mengispirasi tetang petua yang begitu kuat dan menhadirkan dialog antar toko yang begitu hidup yang dengan membacanya....kita terasa menyaksikan dan ikut terlibat dalam peristiwa itu...saya kutip dalam novel itu "hidup ini hanya patut di jalani jika kita menghadapi ksulitan"

ini menunjukkan bahwa jepang masa itu penuh dengan penderitaan....

yang patut digaris bawahi kutipan itu mengapa jepang begitu maju sekarang..pada hal kau kita pikir

jepang juga susah di masa itu....dan kalau dibenturkan dengan ke indonesiaan kita...malah sekarang negara kita penuh dengan komplik yang tidak ada habisnya dan tidak ada ending atau penyelesaian

kehidupan telah menyapu bersih keyakinan kita di masa depan ketika kita biarkan begitu saja bangsa dalam keadaan carut marut, benar yang dikatakan oleh Tan Malakan"JEMBATAN KELEDAI"kira-kira seperti itu...tidak pernah kita ada dalam jembatan itu untuk menyebrang ke masa depan yang lebih baik....jika kita selalu ada dalam masa ini yang satu sama lain saling menyalahkan....

tulisan kocar

kektika dia datang
tidak ada bedanya dengan yang lain"pikirku"
dilihat dari gaya rambut
cara jalan
menatap
semuanya sama dengan yang lain
tidak ada yang istimewa rasanya
namun berjalanya waktu, semakin terasa kehadiran itu
Dia pelan dan pasti
dia benar-benar ada
ruang dan waktu pun membudaya dalam  diri kita masing-masing
Dia rasanya ada sejak bertahun-tahun adanya
bagiku Dia rasanya telah meruang dan mewaktu dalam hidup ini
kalaupun dilahirkan terlambat di masa yang telah lalu
itu hanyalah pikiran konyol di masa itu
yang terpenting masa sekarang dan yang akan datang
yang lebih penting lagi kebersamaan itu
wahau....23 April 2016 tulisan kocar

Asap Kalimantan

kalimantan adalah pulau yang sangat kaya dengan keanekaragaman mahluk hidup dan tumbuh-tumbuhan di dalamnya...!
namun kini sudah mulai dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggujawab
kita lihat tentang kebakaran lahan
hal itu yang diangkat dimedia tentang kebakaran lahan
yang menjadi pertanyaan besar adalah kebakaran lahan....?
atau pembakaran lahan.....!
inilah yang yang harus disikapi bersama
setiap tahun hanya menjadi issu hangat yang tidak pernah dituntaskan
issu yang sangat politis
yang hanya kaum elitis yang menikmati nanti hasilnya dibelakang hari
yang nantinya hutan kita tinggal sejarah apabila tidak dari sekarang dilestarikan
nantinya cucu-cucu kita ...hutan hanya dongeng belaka....
"hutan bukan gaya hidup tetapi kehidupan"
"Rajja Sinjai"

Video Memorial

Video Memorial

konsep pendidikan era modernisme

pendidikan dulu dengan sekarang sangat berbeda
perbedaan itulah yang harus kita pelajari dan aplikasikan dalam kehidupan kita sehari hari
dahulu kita mendidik generasi dengan kekerasan layaknya latihan militer
untuk mendisiplinkan mereka
karena medanlah yang membuat orang di masa lalu hingga seperti itu
namun sekarang .....
kita harus tau kuncinya
generasi muda sekarang ibarat mobil
kalau mobil tidak ada kuncinya mustahil untuk berjalan
artinya kita harus fokus kepada bakat anak
bukan fokus pada kelemahan
jadi mengawal generasi penerus adalah kita harus fokus kepada bakatnya dengan kata lain didik Dia sesuai dengan keahlianya atau setidaknya berangkat dari hobinya
"Rajja"

hari sumpah pemuda

Hari sumpah pemuda
sebagai bentuk pemersatu
harus kita lestarikan bukan hanya dinilai seremonial belaka

Gejolak Muara Wahau

ternyata pekerjaan terkadang melalaikan kewajiban kita sebagai orang muslim
kita terkadang disibukan dengan hal-hal yang sifatnya nihilistik yang jauh dari nilai
hanya kekosongan yang kita temui di sana

modernisme terkadang menjauhkan kita dari sisi kemanusiaan
yang diperTuhankan adalah kerja dan materi
sehingga akan melahirkan egoisme di tengah ora modernis ini

apakah yang mesti kita lakukan???
atau kita hanya penonton
sedangkan begraun kita ada untuk itu
kita punya kapasitas dan otoritas


kacamata kehidupan selalu ada
untuk siap? biarkalah ia menemukan maknanya sendiri

"Guru SMAN 2 Muara Wahau"